Ragam Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi

Sebagai dasar dalam mengetahui materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu mengerti mengenai konsep pemimpin dan juga kepemimpinan. Pemimpin merupakan individu yang dapat mempengaruhi anggota organisasi sehingga dapat mendorong organisasi tersebut mencapai tujuan – tujuan yang telah ditetapkannya. Pemimpin lebih merujuk pada individu spesifik. Sedangkan kepemimpinan lebih spesifik kepada penerapan, seberapa besar pengaruh seorang anggota kelompok ataupun organisasi terhadap anggota lain, untuk mendorong kelompok atau organisasi tersebut dalam mencapai tujuan - tujuannya.

Dalam memimpin suatu organisasi atau dirinya sendiri tiap orang memiliki gaya kepemimpinan yang  tidak sama, ada banyak penggolongan berdasarkan model dan pola – pola seseorang dalam mengarahkan anggota lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tapi, banyak yang belum mengetahui mengenai definisi sebenarnya gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan sendiri adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi anggotanya yang diwujudkan dalam bentuk pola tingkah laku atau pun kepribadian. Dalam tiap organisasi pasti ada yang namanya pemimpin, katakanlah organisasi konveksi baju pasti memiliki seorang leader. Leader tersebut berperang sangat penting sebagai tolak ukur maju tidaknya organisasi tersebut, pasalnya pemimpinlah yang menentukan mulai dari dasar organisasi, tujuan, serta cara – cara dan strategi dalam mencapai tujuan yang diimpikan bersama. Namun, dalam organisasi usaha pemimpin lebih familiar dikenal dengan sebutan bos atau direktur. Nah, setiap bos atau direktur pasti memiliki ciri atau gaya kepemimpinan yang berbeda pada setiap periode. Agar kalian dapat mengetahui lebih jelas simak uraian dibawah ini,

Beberapa Gaya Kepemimpinan

  1. Transformasional

Gaya kepemimpinan ini, cukup sering diidentifikasi sebagai gaya yang paling efektif. Pertama kali diutarakan pada akhir tahun 1970-an oleh Bernard M. Bass. Ciri khas atau kunci dari gaya kepemimpinan ini adalah kemampuan untuk memotivasi serta menginspirasi pengikutnya, yang kemudian dapat mengarahkan kepada perubahan positif dalam organisasi. Pemimpin yang transformasional lebih cenderung cerdas dari segi emosional, lebih energik, dan juga bergairah. Ia mampu berkomitmen membantu organisasi mencapai tujuannya serta membantu anggota kelompoknya dalam memenuhi potensi mereka. Tak hanya itu, gaya yang seperti ini biasanya akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi serta memberikan kepuasan anggota yang lebih baik daripada gaya kepemimpinan lain dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan anggota kelompok.

  1. Transaksional

Gaya kepemimpinan yang kedua ini melihat hubungan pemimpin dengan anggota sebagai suatu transaksi, dengan menerima posisi sebagai anggota organisasi maka sudah pasti individu tersebut setuju untuk mematuhi setiap peraturan yang ditetapkan pemimpin. Transaksi berfokus kepada pengikut supaya menyelesaikan tugas - tugas dan agar termotivasi untuk bekerja dengan baik sehingga menerima hadiah. Transaksional juga menciptakan peran yang jelas, setiap anggota harus tahu apa yang wajib mereka serta apa yang akan mereka terima sebagai balasan  dari menyelesaikan tugas - tugas yang telah dikerjakan Kelebihannya disini adalah memungkinkan para pemimpin untuk memberikan banyak pengawasan serta arahan jika diperlukan. Sedangkan kelemahan terbesar dari gaya transaksional lebih cenderung melumpuhkan kreativitas juga pemikiran out–of-the-box.

  1. Situasional

Gaya kepemimpinan situasional lebih menekankan terhadap pengaruh yang signifikan dari lingkungan serta situasi pada kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini dibagi kedalam 2 teori yaitu gaya kepemimpinan hersey serta blanchard, kedua model tersebut termasuk teori situasional yang paling terkenal. Pertama kali dipublikasikan pada 1969, model tersebut menjelaskan empat gaya kepemimpinan diantaranya adalah;

  1. Gaya bercerita, yang dicirikan dengan memberi tahu para pengikutnya tentang apa yang harus dilakukan.

  2. Gaya penjualan, dengan ciri melibatkan para pemimpin yang dapat meyakinkan para pengikutnya untuk membeli ide serta pesan mereka.

  3. Gaya berpartisipasi, dicirikan dengan memungkinkan anggota kelompok untuk mengambil peran yang lebih aktif ketika proses pengambilan keputusan.

  4. Gaya mendelegasikan, dapat dikenal dengan ciri mengambil pendekatan lepas tangan serta memungkinkan anggota kelompok dapat membuat sebagian besar keputusan.

Sedangkan gaya kepemimpinan lain yang memperluas model asli gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard lebih menekankan tentang bagaimana tingkat perkembangan dan keterampilan para pelajar, untuk memengaruhi gaya yang harus digunakan oleh para pemimpin. Diantara gaya yang termasuk antara lain adalah;

  1. Gaya pengarahan yang melibatkan pemberian perintah serta mengharapkan ketaatan, tetapi menawarkan sedikit bimbingan dan bantuan.

  2. Gaya pembinaan lebih memberi banyak perintah, tetapi para pemimpin mengiringi dengan memberikan banyak dukungan.

  3. Gaya pendukung, gaya ini merupakan pendekatan yang menawarkan banyak bantuan, tetapi sangat sedikit pengarahan yang diberikan.

  4. Gaya delegasi, sangat dikenal dengan cirinya yang memberi sedikit pengarahan dan dukungan.

Setelah mengetahui berbagai ragam jenis gaya kepemimpinan tersebut, kamu pasti dapat menilai dirimu sendiri ataupun bos dan juga direkturmu jenis gaya apa yang diterapkannya. Sebagai anggota yang baik, untuk memajukan organisasi usaha konveksi baju memang harus dapat mengenali dan mengidentifikasi gaya apa yang diterapkan oleh direktur guna membenarkan dan mengarahkan jika ada pola yang kurang baik. Karena, tanpa koreksi dari anggota seorang pemimpin pun tidak akan dapat lebih baik dari sebelumnya karena ia tidak bisa menilai diri sendiri, selain itu penilaian dari orang lain lebih bersifat obyektif dan rasional.