Sederet Permasalahan dan Perubahan Psikis Pada Masa Puberstas Anak

Setiap anak akan mengalami masa perkembangan selama hidupnya. Masa perkembangan anak dibagi menjadi 3 fase yakni masa anak-anak, masa remaja dan masa dewasa. Pada masa perkembangan tersebut, anak-anak akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Untuk perubahan fisik, anak perempuan dan anak laki-laki memiliki perubahan fisik yang berbeda. Perubahan fisik tersebut akan menimbulkan permasalahan bagi anak yang mengalami masa puberstas. Ketidakmatangan emosional dan intelektual menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi anak pada masa puberstas. Anak-anak sulit untuk berpikiran panjang dan mudah tersulut emosi.

Pada masa puberstas, anak-anak bahkan akan mengalami krisis identitas. Ketika mengindak remaja, anak-anak harus dapat melewati krisis identitas sehingga dapat menemukan jati dirinya. Permasalahan lain yang dialami oleh anak-anak ketika menuju masa puberstas lainnya adalah perubahan bentuk tubuh dan fungsi tubuh. Karena perubahan tubuhnya, anak yang menuju masa puberstas kadang kala merasa tidak puas akan perubahan yang dialaminya. Pada masa puberstas, anak-anak mulai tertarik dengan lawan jenis. Pada saat rasa tidak puas akan bentuk tubuh terjadi, anak yang berada pada masa puberstas merasa kurang percaya diri. Tidak hanya perubahan bentuk tubuh, anak-anak juga akan mengalami perubahan psikis pada masa puberstas.

Perubahan psikis pada anak dapat dilihat dari perubahan mental, sikap dan tingkah laku. Ada banyak perubahan psikis yang dialami oleh anak ketika memasuki masa pubertstas. Perasaan yang menjadi lebih peka menjadi salah satu perubahan psikis yang dialami anak ketika memasuki masa puberstas. Pada kondisi ini, anak-anak akan mudah tersinggung dan tersentuh. Perubahan psikis lainnya yang dialami oleh anak adalah keadaan emosi yang tak stabil. Akibatnya, anak dapat dengan mudah merasa sedih dan gembira. Keadaan ini membuat anak memiliki emosi yang tidak terkontrol. Anak-anak memiliki mental yang agresif menjadi perubahan psikis yang terjadi ketika masa puberstas datang. Kondisi ini dapat dilihat dari tindakan anak yang gemar menentang aturan dan perintah dari orang lain. Anak merasa bahwa ia bukan seorang anak kecil dan dapat menentukan pilihannya sendiri.