Semangka Tanpa Biji

Semangka adalah buah yang dikenal memiliki banyak kandungan air. Buah yang berbentuk bulat ini memiliki ciri khas yaitu bijinya yang banyak tersebar di dalam daging buahnya. Biji semangka yang tersebar di dalam daging buahnya membuat semangka terasa agak menyulitkan saat dimakan. Namun, berkat perkembangan ilmu pengetahuan kini telah tersedia buah semangka tanpa biji.

Biji semangka yang disebut kuaci memiliki ukuran yang kecil-kecil dan dan berwarna hitam. Biji semangka ini sifatnya keras sehingga tidak bisa dimakan. Biji yang keras ini juga terkesan mengganggu saat memakan semangka. Karena itulah melalui teknologi pemuliaan tanaman dibuatlah varietas semangka dengan biji lunak atau yang lebih dikenal dengan nama semangka tanpa biji.

Mengapa Ada Semangka Tanpa Biji?

Semangka yang disebut tidak memiliki biji sebenarnya merupakan buah semangka yang masih memiliki biji. Namun, perbedaannya terletak pada tekstur bijinya yang lunak dan berwarna putih. Artinya, biji yang ada pada semangka yang tidak dimiliki biji adalah biji semangka yang sebenarnya tidak sempurna perkembangannya.

Ketidaksempurnaan perkembangan biji semangka terjadi karena adanya rekayasa genetik melalui proses persilangan. Buah semangka dengan biji lunak dihasilkan oleh tanaman semangka hibrida atau hasil persilangan yaitupersilangansemangka yang memiliki dua set kromosom pada sel  gametnya atau diploid dengan semangka yang memiliki satu set kromosom.

Dengan kata lain, buah semangka yang disebut tanpa biji merupakan buah yang memiliki tiga sel kromosom saat diserbuki. Proses penyerbukan yang terjadi pada semangka triploid atau tanpa biji ini tidak kombatibel atau tidak berhasil sehingga biji yang dihasilkan pada buah semangka jenis ini tidak dapat berkembang sempurna hingga membentuk biji semangka yang keras dan berwarna hitam.

Adanya semangka berbiji lunak atau tanpa biji memang memudahkan penikmat semangka saat memakan semangka. Sayangnya, tanaman semangka hibrida yang mampu menghasilkan buah semangka berbiji lunak produktivitasnya rendah.

Artinya, tanaman semangka hibrida ini tidak mempu menghasilkan buah semangka yang berbiji lunak dalam jumlah banyak sehingga harga semangka berbiji lunak menjadi mahal.